Coverpublik.com – NMT Anggota Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bengkulu Selatan dilaporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) melalui Bawaslu Provinsi Bengkulu oleh mantan istrinya inisial ASY.
Melalui kuasa hukum ASY, Aan Julianda, dikatakan bahwa laporan tersebut atas adanya dugaan perselingkuhan dan perzinaan yang dilakukan NMT saat masih masih berstatus sebagai suami ASY.
Dengan tegas NMT membantah pemberitaan yang dianggapnya tidak benar dan tendensius tersebut melalui hak jawabnya yang disampaikan pada Jum’at (28/1/22).
“Saya tidak pernah berselingkuh dengan perempuan lain, dan tidak pernah akan menikah dengan perempuan lain gara-gara perselingkuhan apalagi dikatakan perempuan tersebut telah hamil,” tegas NMT.
NMT mengatakan, isu tersebut sengaja dihembuskan oleh mantan Istrinya, untuk membalas dendam dengan pembunuhan karakter terhadap dirinya.
“Faktanya, ketika saya cerai talak ke Pengadilan Agama Manna pada 14 Oktober 2021 sampai dengan terbitnya akta cerai tanggal 11 Januari 2022, isu saya selingkuh atau akan menikah lagi dengan perempuan lain karena hamil, tidak pernah muncul dan tidak pernah dinyatakan dimuka persidangan oleh mantan Istri saya tersebut,” ungkapnya.
NMT menegaskan, sejak akta cerainya dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Manna, maka secara hukum mereka sudah tidak memiliki hubungan yang sah. Sehingga tindakan dirinya dan mantan istrinya berdiri sendiri dengan pertanggungjawaban secara individu.
“Saya mempersilahkan untuk membuktikan kebenaran ucapan yang disampaikannya melalui pengacara di sidang DKPP dan saya akan menghadapi laporan tersebut,” imbuh NMT.
Ia menambahkan, alasan perceraian mereka adalah konsumsi rumah tangganya, dan kembali menegaskan bukan karena adanya perempuan lain.
“Semata-mata karena sudah tidak ada kecocokan lagi antara saya dengan mantan Istri saya, termasuk perilaku dan sikapnya, tidak akan saya sampaikan karena saya tidak mau mempermalukan mantan Istri saya di depan orang lain,” beber NMT.
NMT mempersilahkan kepada ASY, untuk menyerang bahkan jika ingin melakukan pembunuhan karakter terhadap dirinya.
“Hanya saja, janganlah membawa nama anak-anak saya secara jelas di media, apalagi sampai membiarkan wartawan mengabadikan foto anak-anak saya tersebut. Itu merusak psikologi anak-anak, dan itu termasuk eksploitasi anak,” tutupnya mengakhiri. (Red)