CoverPublik.com » Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi, SE, MM mendorong dan mengajak seluruh stakholder Bengkulu Selatan untuk terlibat dalam pencegahan stunting. Saat ini Bengkulu Selatan termasuk salah satu kabupaten di Provinsi Bengkulu rawan stunting.
Dikatakan Bupati Gusnan, persoalan stunting adalah masalah bersama. Pemerintah harus berkerja sama untuk menuntaskan masalah tersebut. Apalagi Bengkulu Selatan saat ini masuk salah satu daerah yang rawan kasus stunting. Adapun upaya Pemkab Bengkulu Selatan saat ini, fokus terhadap pencegahan.
Pencegahan stunting tidak dilakukan satu instansi pemerintah ataupun 1 lembaga saja. Akan tetapi, kata Gusnan, masalah stunting harus dikerjakan secara bersama-sama, melibatkan seluruh stakholder di Kabupaten Bengkulu Selatan.
“Saya sudah bersama-sama stakeholder, yakni TNI dan Polri, Kejaksaan dam lembaga lainnya untuk mencegah stunting,” katanya.
Pencegahan ini dilanjutkan Gusnan dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya pembagian bibit untuk ketahanan pangan, tanam pohon, bibit ikan, benih dan sebagiannya.
Langkah itu dinilai Gusnan sebagai bentuk pemenuhan gizi masyarakat. Mulai dari ibu hamil, ibu yang sedang menyusui dan pemenuhan gizi untuk perkembangan anak-anak.
“Semua akan kita lakukan, untuk mencegah Bengkulu Selatan bebas stunting,” demikian Gusnan. Dinas Komunikasi dan Informartika (Diskominfo) Bengkulu Selatan menjadi salah satu OPD yang mengambil peran penting dalam pencegahan stunting tersebut.
Kepala Dinas Kominfo Bengkulu Selatan, Fariq Hafis MM mengatakan, pihaknya ikut mengambil peran. Berperan aktif menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) di lingkungan. Karena PHBS menjadi kunci utama dalam upaya pencegahan stunting.
Oleh karena itu, keterlibatan semua stekholder sangat dibutuhkan dalam menekan stunting di Bumi Sekundang Setungguan ini. “Peran aktif keluarga dan komunitas untuk mengubah perilaku dan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat di lingkungannya menjadi kunci utama pencegahan stunting,” kata Fariq.Kabid Informasi Komunikasi Publik (IKP), Diskominfo Bengkulu Selatan Dodi Yarmansyah menambahkan, Bidang IKP ikut proaktif mendorong masyarakat dalam pencegahan stunting.
Khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-harinya. “Kami Diskominfo Bengkulu Selatan berkomitmen dalam penyediaan informasi terkait masalah stunting. Ini harus mudah diakses dan dipahami masyarakat,” jelas Dodi.
Salah satunya, sambung Kabid, melalui generasi dengan hidup bersih dan sehat. Sebab, menurut Dodi, pemerintah selama ini telah bekerja keras menurunkan tingkat prevalensi (proporsi) stunting. Ini merupakan bukti bahwa pemerintah serius tangani stunting. Dia menyebut pemerintah telah melakukan intervensi dalam dua skema.
Pertama intervensi spesifik atau gizi dengan memberikan makanan tambahan untuk ibu hamil dan anak, suplemen gizi, pemberian tablet tambah darah, serta konsultasi.Melakukan intervensi sensitif atau non gizi seperti penyediaan sanitasi dan air yang bersih, lumbung pangan, alokasi dana desa, edukasi dan sosialisasi.
Pemeritah sangat serius untuk menurunkan tingkat prevalensi stunting melalui program kerja di berbagai aspek yaitu kesehatan maupun non-kesehatan. (Adv)