Kota Bengkulu – Menjawab pernyataan yang dilontarkan oleh Ketua Pembina Lembaga Front Pembela Rakyat (FPR) Gunawan Soleh.
Dimana Gunawan mempertanyakan banyaknya Kepala sekolah (Kepsek) SD dan SMP di kota Bengkulu yang berstatus Plt.
Wali kota Helmi Hasan melalui Kepala Dinas Pendidikan Kota Bengkulu Drs Sehmi M.Pd menjelaskan bahwa ini bukanlah sebuah kesengajaan, Sabtu (15/1/22).
“Berkenaan dengan pengangkatan Kepsek yang definitif, saat ini sedang menunggu perubahan aturan-aturan. Karena Kepsek itu salah satunya harus sudah pelatihan Cakep,” kata Sehmi via Whatsapp.
Namun sebut Sehmi, sekarang sudah ada alternatif baru, yaitu pelatihan guru penggerak. Akan tetapi pelaksanaannya juga masih akan memakan waktu.
“Sembari menunggu petunjuk dari pusat, bila sudah bisa dilaksanakan, yang belum pendidikan dan pelatihan ini kita akan melakukan itu. Jadi tidak serta merta hanya ditahan saja,” jelasnya.
Lebih lanjut Sehmi memaparkan, untuk pelatihan cakep, tempatnya itu di Solo dan pesertanya bukan hanya dari Bengkulu saja namun dari seluruh indonesia.
“Oleh karena kita mau moratorium pendidikan Cakep ini, hingga akhirnya terjadi penumpukan dari kekurangan kader. Jadi ini bukan sebuah kesengajaan,” tegasnya lagi.
Dikatakan Sehmi, mereka sedang menunggu karena dalam waktu singkat akan melaksanakan MoU untuk sekolah penggerak dan guru penggerak.
“Sebelum ada keputusan dari guru penggerak ini, kita akan meminta petunjuk apakah sudah boleh dilakukan pelantikan Kepsek secara definitif atau belum bagi yang belum pelatihan, tapi dalam waktu singkat ini Insyallah kita lakukan,” pungkasnya. (Red)