Coverpublik.com – Bulan Maret merupakan bulan yang istimewa bagi Industri Perfilman Tanah Air. Setiap tanggal 30 Maret diperingati sebagai Hari Film Nasional karena pada tahun 1950 tanggal tersebut merupakan hari pertama pengambilan gambar film Darah dan Doa karya bapak perfilman Indonesia, Usmar Ismail. Merayakan Hari Film Nasional tahun ini, CV. Lunar Indonesia menginisiasi kegiatan launching Film “Ngayikah” yang merupakan karya komunitas film Fattah Creative Bengkulu bekerjasama dengan Balai Pelestarian Sumatera Barat dan Indonesiana TV Kemendikbud. Tidak hanya launching film, 2 (dua) film tamu yang berjudul “Nogi 1957” dan “Kadet 1947” ikut serta diputarkan pada tanggal 25 Maret 2022 di bioskop Cinema 21, Mega Mall Bengkulu. Acara ini mendapat dukungan luar biasa dari berbagai pihak baik pemerintah, perusahaan swasta, maupun komunitas seni dan para penikmat atau pembuat film.
Pada Jumat, 25 Maret 2022 rangkaian acara yang akan dilaksanakan dimulai dengan pembukaan acara dengan harapan acara ini dapat dihadiri oleh pemerintah daerah, salah satunya bapak Walikota Bengkulu dan dapat dilanjutkan oleh kata sambutan dari Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru, Kementerian Pendidikan, Kabudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, BNBP Sumatera Barat, Bupati Kaur, Kadis Bengkulu, dan Dewan Kesenian Daerah. Selanjutnya penayangan perdana film Ngayikah dan dilanjutkan pemutaran 2 (dua) film tamu. Seluruh film telah melalui proses kurasi dan mendapatkan surat lulus sensor dari Lembaga Sensor Film Indonesia.
Setelah ketiga film tersebut diputar, selanjutnya dilanjutkan sesi diskusi bersama produser, sutradara, penulis naskah, dan pemain bersama para penonton dan tamu undangan. Produser yang akan menjadi narasumber merupakan produser dari film “Ngayikah” dan “Nogi 1957” bernama Fatimah Liliani. Kemudian sutradara yang akan menjadi narasumber yaitu Rahabi Mandra sutradara film “Kadet 1947”. Sedangkan narasumber penulis naskah merupakan penulis naskah film “Ngayikah” sekaligus founder komunitas film Fattah Creative Bengkulu yaitu Eileena Julinda Lyana. Para pemain Ngayikah juga hadir untuk berkenalam dengan para penonton dan juga menjadi narasumber pada sesi tanya jawab.
Seluruh rangkaian kegiatan Hari Film Nasional Bengkulu 2022 bertemakan kebanggan terhadap menonton karya-karya film lokal di Indonesia khususnya film daerah. Hal ini berlatar belakang kondisi perfilman Bengkulu yang saat ini masih dalam tahap berkembang. Tamu undangan atau penonton yang hadir dapat berdiskusi langsung bersama para pembuat film dan pemain. Tujuannya untuk menginspirasi dan memotivasi insan perfilman di Bengkulu agar meningkatkan minat, bakat, dan kualitas dalam produksi yang berhubungan dengan dunia perfilman. Sejalan dengan tujuan tersebut harapannya pemerintah daerah khususnya Bengkulu bisa lebih support atau mendukung kegiatan pembuatan film, distribusi film, acara pemutaran film hingga mengadakan acara seminar atau workshop film. Besarnya dukungan dari pemerintah daerah tentunya akan berpengaruh terhadap perkembangan ekosistem film daerah Bengkulu. Maka jumlah layar konvensional maupun layar alternatif ikut bertambah semakin banyak, dan menjangkau penonton hingga ke sudut-sudut daerah Bengkulu juga sekolah.
Dalam upaya pencegahan virus COVID-19 panitia Hari Film Nasional Bengkulu 2022 akan mengawasi dan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan aturan dan ketetapkan yang diterapkan oleh pemerintah.