Hidroponik Solusi Bertani di Perkotaan yang Bisa Hasilkan Jutaan Rupiah

Supardi

Bengkulu,Coverpublik.com – Warga kelurahan Nusa Indah, kecamatan Ratu agung, kota Bengkulu menjadikan lahan di sekitar rumahnya menjadi tempat untuk ladang hidroponik.

Memiliki lahan yang terbatas dan sempit, bukanlah Halangan untuk melakukan bisnis menjadi petani sayuran. Itulah yang di lakukan oleh Supardi (48) warga kelurahan Nusa Indah, kecamatan Ratu agung, kota Bengkulu.

Menjadikan lahan di sekitar rumahnya menjadi tempat untuk ladang hidroponik, dan membuat sekitar rumah yang kosong menjadi produktif, dan menghasilkan uang. Berawal karena dampak dari pandemi Covid-19. Usaha yang selama ini di geliti seperti jualan menurun dan membuat kondisi keuangan yang menipis. Maka Supardi memutuskan untuk coba-coba membuat lahan hidroponik.

Ia memulai Desember 2020 membersihkan dan mempersiapkan lahan yang akan digunakan dan berlanjut sampai ke pembangungan lahan hidroponik selama satu bulan. Awalnya 90 batang paralon, kini telah berkembang, dan bertambah menjadi 130 batang paralon, di letakkan di samping teras rumah, dan bakalan terus bertambah seiring waktu.

“Waktu itu karena pandemi Covid-19 jadi susah mau jualan sepi dan usaha kos juga sepi, jadi saya coba-coba membuat lahan hidroponik, pada Desember 2020 dan selesai Januari 2021, awalnya cuman buat sekitar 90 batang paralon,”ungkap Supardi (48), Jum’at (11/02/2022).

Ada berbagai macam jenis sayuran yang di tanam di ladang hidroponik milik Supardi, tetapi yang paling banyak dan yang mendominasi yaitu jenis sawi, seperti phokchoy, kalian, sawi pangsit, pagoda, dan ada juga kangkong, bayam merah dan hijau,dan selada merah dan juga hijau.

Selain sayuran yang di tanam dengan media hidroponik,ada juga sayuran yang di tanam di polybag, yang juga terletak di samping rumah Supardi, dan yang di tanam di dalam polybag adalah sayuran jenis kale, yang memiliki banyak sekali manfaat utuk ke sehatan,dan memiliki harga yang mahal, dan bahkan sering di sebut raja dari sayuran. “selain dari sayuran jenis selada dan lain sebagainya yang di tanam dengan media hidroponik ada juga kale tapi di tanam dengan polybag,bukan dengan hidroponik, letaknya juga ada di sebah rumah”,ujar Supardi.

Untuk harga bervariasi tergantung dengan jenis dari sayurannya, seperti bayam merah di jual seharga Rp 20.000-Rp.25.000 per kilo, bayam hijau dan kangkung yang di jual dengan harga Rp.15.000 per kilo. Sedangkan pagoda dan jenis selada di jual dengan harga Rp.35.000-Rp.40.000 per kilo.

Adapun untuk sayuran jenis kale di jual dengan harga Rp 60.000-Rp.100.000 per kilo. Penjualan biasanya di beli oleh pengepul yang datang seminggu sekali, ada juga yang datang langsung ke rumah Supardi dan menjadi pemasok dari beberapa rumah makan jadi tidak heran bahwa pak Supardi dapat meraih omset sampai jutaan per bulan.

”Penjualan biasanya langsung di jual ke pengepul yang datang ke sini setiap hari jum’at,dan ada juga yang membeli langsung datang ke sini, bahkan memilih sendiri sayur mana yang ingin di beli, terutam kale biasanya pembeli langsung datang ke sini,” ujar Supardi.

Untuk mempromosikan barang jualan, Supardi bergabung dalam komunitas hidroponik, yaitu komunitas hidroponik provinsi Bengkulu dan juga di media social.

Bagi yang ingin memesan sayuran hasil dari hidroponik,dan tentunya lebih sehat maka silahkan cek di facebook Supardi,dan wa di 08117304796,atau langsung datang ke rumah pak Supardi yang terletak di Jalan Raflesia 3, No.26B, kelurahan Nusa Indah, Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu.