Jalan Terjal Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia 2026 Jika Hanya Runner-up Grup

skuad Garuda Timnas Indonesia. Foto: IST

Jakarta, CoverPublik.com  – Timnas Indonesia menghadapi tantangan berat dalam upayanya lolos ke Piala Dunia 2026. Satu-satunya jalan yang paling aman adalah menjadi juara grup pada babak keempat Kualifikasi Zona Asia. Namun, bagaimana jika skuad Garuda hanya mampu finis sebagai runner-up?

Kabar baiknya, peluang tetap ada. Namun, jalur yang harus dilalui jauh lebih sulit dan berliku. Tim yang finis di posisi kedua pada fase keempat akan melanjutkan perjuangannya ke babak kelima kualifikasi. Di babak ini, pertandingan akan berlangsung dengan format kandang-tandang (home and away), yang dijadwalkan pada 13 dan 18 November 2025.

Pemenang dari babak kelima belum otomatis lolos ke Piala Dunia. Mereka masih harus mengikuti babak playoff antar konfederasi, yang mempertemukan tim-tim dari lima benua: Afrika (CAF), Amerika Selatan (CONMEBOL), Oseania (OFC), Amerika Utara dan Tengah (CONCACAF), serta Asia (AFC).

Babak playoff ini merupakan medan pertempuran terakhir yang sangat menantang. Enam tim dari lima konfederasi akan bersaing memperebutkan dua tiket terakhir menuju Piala Dunia 2026.

Dalam regulasi resmi, keenam tim ini akan diurutkan berdasarkan peringkat FIFA. Empat tim dengan peringkat terendah harus bertarung terlebih dahulu di babak semifinal playoff, dengan sistem pertandingan satu leg (single match). Dua pemenang dari laga tersebut akan melaju ke final playoff.

Di final, mereka akan menghadapi dua tim teratas berdasarkan ranking FIFA yang otomatis menunggu di babak tersebut. Tim yang berhasil memenangkan pertandingan di final playoff itulah yang akan mengamankan dua tempat terakhir di turnamen terbesar dunia itu.

Dengan format ini, Timnas Indonesia tidak hanya harus konsisten di fase grup, tetapi juga siap menghadapi tekanan besar di laga hidup-mati. Mental, strategi, dan stamina akan sangat diuji.

Jika skuad Garuda gagal menjadi juara grup di babak keempat, maka jalan satu-satunya adalah bertahan di jalur panjang yang telah ditentukan—mulai dari babak kelima hingga babak playoff antar konfederasi.

Perjalanan ini jelas tidak mudah. Namun selama semangat dan persiapan tetap dijaga, peluang untuk mencetak sejarah dan tampil di Piala Dunia pertama kalinya tetap terbuka.

Pewarta: Syafri Yantoni
Editor : Masya Heri
COPYRIGHT © COVERPUBLIK 2025