Jakarta, Coverpublik.com – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengajak para Aparatur Sipil Negara (ASN) melakukan transformasi birokrasi menuju organisasi pelayanan publik yang efektif. Para ASN diharapkan dapat meniru keberhasilan implementasi birokrasi di beberapa negara maju dan berkembang, guna mewujudkan birokrasi berkelas dunia.
Demikian disampaikan Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Suhajar Diantoro pada Rapat Internalisasi Nilai BerAKHLAK dalam Penguatan Kode Etik Pegawai di Lingkungan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), yang berlangsung secara luring dan daring di Kantor DKPP, Rabu (2/3/2022).
Secara rinci, Suhajar mengatakan para ASN didorong untuk dapat mencontoh negara-negara yang dinilai berhasil menerapkan birokrasi yang andal. Misalnya penerapan birokrasi di Taiwan, Korea Selatan, hingga Singapura. Para ASN diminta agar memperhatikan cara negara-negara tersebut dalam memberikan pelayanan kepada rakyatnya.
Menurut Suhajar, langkah-langkah tersebut sangat penting. Sebab, hal ini menjadi perhatian utama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebagaimana tercantum di dalam 5 Prioritas Kerja 2019-2024. Adapun 5 prioritas kerja tersebut yakni pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), pembangunan infrastruktur, simplifikasi regulasi, penyederhanaan birokrasi, serta transformasi ekonomi. Menurut Suhajar, langkah ASN dalam mentransformasikan birokrasi selaras dengan prioritas kerja pembangunan SDM dan penyederhanaan regulasi.
“Jadi dari 5 prioritas kerja Bapak Presiden 2019-2024 itu, dua terkait kita,” ungkap Suhajar.
Berkaitan dengan itu, dia mengajak para ASN untuk melakukan transformasi dalam melayani masyarakat secara efektif. Upaya ini dinilai bakal memacu terlaksananya rencana prioritas tersebut dengan baik. Pasalnya, pembangunan SDM berkaitan erat dengan kiprah para ASN. Sementara suksesnya upaya penyederhanaan birokrasi, bergantung pada transformasi yang dilakukan para ASN.
Di lain sisi, Suhajar meminta para ASN memaknai secara baik transformasi birokrasi menuju organisasi pelayanan publik yang efektif. Pasalnya, budaya kerja yang tidak sejalan dengan tujuan tersebut bakal menghambat suksesnya rencana prioritas. Untuk itu, Suhajar mendorong para ASN untuk mengadopsi budaya kerja BerAKHLAK, yakni berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
“Pak Menteri juga menekankan bahwa budaya kerja itu adalah karakter, nilai-nilai, keyakinan, yang tadi intinya integritas. Artinya kalau kita tak mau bahu-membahu membenarkan budaya kerja, sebaik apa pun programnya itu, dihipotesa banyak pihak, akan begini-begini saja. Kenapa? Karena memang orang-orangnya tak berubah,” tandasnya. (Kemendagri)