Lapak Pedagang di Kawasan Wisata DDTS Ditata Biar Cantik

Camat Singaran Pati, Alex Periansyah, melakukan langkah serupa dengan menata lapak pedagang di kawasan objek wisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), Senin (5/5/2025). Foto:Adi/coverPublik

Bengkulu, CoverPublik.com – Selaras dengan program Pemerintah Kota Bengkulu dalam menata kawasan wisata Pantai Panjang, Camat Singaran Pati, Alex Periansyah, melakukan langkah serupa dengan menata lapak pedagang di kawasan objek wisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), Senin (5/5/2025).

Penataan tersebut dilakukan sebagai bagian dari dukungan terhadap program pemerintah pusat, mengingat kawasan DDTS merupakan Taman Wisata Alam (TWA) yang status lahannya berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi dan pusat.

Alex menyampaikan bahwa lapak-lapak berupa pondok dan payung-payung yang sebelumnya berdiri di pinggir danau telah dilepas oleh para pengelola dengan bantuan pihak kecamatan dan personel linmas. Proses ini berjalan lancar tanpa adanya penolakan dari para pedagang.

“Kami telah melakukan sosialisasi dan pendekatan secara persuasif sejak awal. Terdapat 12 orang pengelola di kawasan tersebut, dan semuanya sepakat untuk melakukan penataan,” ujar Alex.

Menurutnya, kehadiran tenda dan payung di sepanjang tepian danau dianggap mengganggu pemandangan alam dan mengurangi keindahan visual kawasan wisata.

“Kami ingin mengembalikan view alami Danau Dendam. Sekarang semuanya sudah ditertibkan dan masyarakat bisa menikmati pemandangan tanpa halangan,” jelasnya.

Sembari menunggu realisasi program pembangunan dari pemerintah pusat dan provinsi, para pedagang diminta tetap menjaga kerapian dan kebersihan kawasan.

“Nantinya akan dibangun gerai-gerai permanen yang lebih representatif dan layak untuk para pedagang. Ini akan mendukung pengembangan pariwisata sekaligus meningkatkan kenyamanan pengunjung,” tambah Alex.

Ia juga menuturkan bahwa proses penataan dilakukan dengan pendekatan kekeluargaan, melibatkan lurah, tokoh masyarakat, serta koordinasi dengan pengelola setempat.

“Sebagian pedagang, terutama perempuan yang tidak memiliki suami, kami bantu secara langsung bersama linmas. Ini bagian dari perhatian kami agar semua merasa didukung dan tidak terbebani,” tutur Alex.

Alex mengajak seluruh warga Kota Bengkulu untuk bersama-sama menjaga dan merawat kawasan wisata sebagai aset bersama.

“Kita harus saling memiliki rasa tanggung jawab. Kalau bukan kita, siapa lagi? Demi kemajuan kota dan kesejahteraan bersama,” pungkasnya.

Pewarta: Restu Edi
Editor : Masya Heri
COPYRIGHT © COVERPUBLIK 2025