Pelajar Ikut Memancing di Tengah Jalan, Bukti Dewan Provinsi Dapil Lebong Dinilai Tidak Becus

Ulah pelajar mancing dijalan pulang dari Sekolah. Dok. net

Cover Publik – Prihatin dan kesal dengan kondisi jalan yang rusak parah dan tidak segera diperbaiki, sejumlah pelajar di ruas jalan Tambang Saweak menuju Ketenong, Kecamatan Pinang Belapis, nekat memancing ikan pada kubangan yang berada di tengah jalan provinsi yang rusak.

Beberapa lubang besar tampak mengganggu para pengguna jalan. Setiap melintasi jalan berlubang, para pengendara harus menurunkan laju kendaraannya karena tidak mengetahui kedalaman lubang saat tergenang air.

Para pelajar itu berharap, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, bisa segera memperbaiki kerusakan jalan tersebut. Hal ini dikarenakan tak sedikit pengendara motor yang terjatuh ke dalam lubang jalan tersebut akibat kondisi jalan yang rusak.

Tak hanya itu, akibat kondisi itu para sopir angkutan desa (angdes) memilih mencari penumpang lain. Imbasnya, para pelajar yang kerap menggunakan jasa angdes malah terganggu proses belajar.

Bahkan, gambar empat pelajar jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini diabadikan pada Senin (15/5) sekitar pukul 10.55 WIB.

Ketua Garbeta Kabupaten Lebong, Edwar Mulfen menyebutkan, warga mengaku bersyukur karena Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah berjanji akan melakukan perbaikan jalan tersebut.

Kendati demikian masyarakat masih merasa belum puas sebab dinilai lamban dalam penanganan jalan tersebut.

“Viral dulu baru diperbaiki. Ini jelas penanganan lamban,” ucapnya. Kamis sore (18/05/2023).

Tak hanya itu, ia juga mengkritik anggota DPRD Dapil Lebong yang seyogianya putra-putri daerah Lebong. Hanya saja, ia mengaku, wakil Lebong di Provinsi itu tidak becus. Termasuk Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah.

Apalagi dorongan perbaikan jalan itu bukan berkat dorongan legislatif. Namun, berkat diviralkan masyarakat lalu diperbaiki pemprov.

“Dewan kita di provinsi juga tidak becus. Jangan seolah-seolah jalan ini akan diperbaiki berkat dorongan mereka. Ini murni dorongan publik,” jelasnya.

Di sisi lain, ia tetap mengapresiasi itikad baik Pemprov yang akan menggelontorkan jalan provinsi di Lebong. “Tetap akan kita kawal,” ucapnya.

Terpisah, Kadis Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPR-P) Lebong, Joni Prawinata melalui Kabid Bina Marga Haris Santoso membenarkan, jika mayoritas jalan yang ada di Lebong sebagian merupakan kewenangan perbaikannya oleh Pemprov Bengkulu.

Adapun kewenangan Provinsi di Lebong mencapai 81.100 meter, yakni Air Dingin menuju Muara Aman dengan panjang 35.000 meter, Muara Aman menuju Tambang Sawah dengan panjang 15.000 meter, Tambang Sawah menuju Ketenong 16.000 meter, Batas Utara Atas Tebing Muara Aman dengan panjang 15.100 meter.

Kondisi jalan provinsi yang rusak itu, kata dia, sudah disampaikan ke Provinsi Bengkulu, diharapkan pelaksanaan pengerjaan tahun 2023 bisa dilaksanakan dengan baik.

“Harapan kita segera direspon pemerintah provinsi. Karena, kondisi jalan ini membahayakan keselamatan pengguna jalan,” ucapnya.

Pada tahun ini pembangunannya tak lagi ke arah dalam wilayah Kecamatan Pinang Belapis lantaran jalan kabupaten di daerah itu sudah tuntas, alias tersentuh hotmix. Sisanya, tinggal kewenangan provinsi.

Lebih jauh, pihaknya telah alokasikan sebesar Rp 14 Miliar yang akan difokuskan untuk pembangunan atau peningkatan jalan di Rimbo Pengadang-Topos.

Dia menambahkan, panjang peningkatan jalan ini sekitar 21 Km. Dengan titik nol mulai dari simpang Rimbo Pengadang hingga Desa Tik Sirong Kecamatan Topos. Sedianya, di desa setempat memang belum tersentuh aspal.

Tak hanya itu, ia mengaku, pembangunan ini sebagai bentuk komitmen Bupati Lebong, Kopli Ansori dalam meningkatkan kualitas seluruh badan jalan kabupaten dari lapen ke hotmix di Lebong. Tujuannya, supaya lebih bagus dan tahan lama.

“Sesuai harapan bapak bupati memang tahun ini seluruh jalan tuntas. Berikut dengan bangunan pelengkap, mulai dari marka jalan, pelapis tebing, dan bahu jalan, siring atau drainase,” pungkasnya.