Jakarta, CoverPublik.com – Pemerintah terus mengambil langkah strategis untuk mewujudkan swasembada beras secepat mungkin. Meskipun stok beras nasional yang tersimpan di gudang Perum Bulog nyaris menyentuh angka 4 juta ton, penyerapan gabah dari petani tetap digencarkan tanpa kendur.
Langkah ini merupakan bentuk komitmen negara dalam menjaga ketahanan pangan serta memastikan petani memperoleh harga yang menguntungkan atas hasil panennya.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, menyatakan bahwa tingginya stok bukan alasan untuk menghentikan penyerapan. Pemerintah justru mempercepat proses serapan guna mengantisipasi lonjakan produksi dan menjaga stabilitas harga di tingkat petani.
“Meski stok gudang Bulog telah mencapai 4 juta ton, penyerapan gabah petani harus terus berjalan. Kementan bersama Bulog berkomitmen memastikan petani tidak merugi dan hasil panennya terserap dengan harga yang menguntungkan,” ujar Arief dalam keterangan persnya, Jumat (2/5/2025).
Kinerja penyerapan gabah tahun ini menunjukkan hasil menggembirakan. Sepanjang April 2025, penyerapan mencapai lebih dari 1,3 juta ton—angka tertinggi dalam sejarah bulanan. Hal ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam mengamankan produksi nasional.
“Rekor penyerapan ini menunjukkan efektivitas koordinasi lintas sektor, mulai dari Kementerian Pertanian, Kemenko Pangan, Perum Bulog, hingga pemerintah daerah,” tambah Arief.
Untuk mengantisipasi kendala teknis seperti keterbatasan kapasitas penyimpanan, Bulog telah menyewa gudang tambahan dengan kapasitas mencapai 1,15 juta ton. Langkah ini dilakukan agar proses penyerapan tidak terhambat dan hasil panen dapat tertampung optimal.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan untuk membangun gudang-gudang sementara guna memperluas daya tampung hasil panen yang diproyeksikan meningkat sepanjang 2025.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional pada Januari–Mei 2025 diperkirakan mencapai 16,62 juta ton, naik 12,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penyerapan gabah dilakukan dengan harga kompetitif, minimal sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram.
Saat ini, penyerapan harian mencapai 51.530 ton, dengan total stok Bulog sudah melampaui 3,3 juta ton. Pemerintah memastikan langkah ini menjaga ketersediaan beras nasional sekaligus keberlanjutan usaha tani.
Pewarta: Syafri Yantoni
Editor : Masya Heri
COPYRIGHT © COVERPUBLIK 2025