Bengkulu,Coverpublik.com – Tren kasus COVID-19 varian Omicron khususnya di Provinsi Bengkulu kembali mengalami peningkatan yang cukup drastis, namun peningkatan ini masih tetap terkendali jika dibandingkan dengan varian Delta sebelumnya.
Disampaikan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah pada Rakor Penanganan COVID-19 bersama Forkopimda Provinsi Bengkulu dan Bupati/Walikota Beserta Forkopimda Kab/Kota secara Daring via Zoom Meeting, bahwa walaupun ditemukan kasus positif yang cukup banyak namun angka kematian atau fatality rate-nya masih di angka 0 serta di bawah rata-rata nasional.
Pada Rakor ini ada beberapa kesepakatan yang diambil terkait meningkatnya angka kasus positif COVID-19 di Provinsi Bengkulu di antaranya adalah kembali mengaktifkan posko COVID-19 di setiap perbatasan Kabupaten/Kota.
“Jika memungkinkan akan diaktifkan lagi, paling tidak mengingatkan masyarakat bahwa wabah ini ada, jangan terkesannya kita menghambat atau mempersulit, tetapi justru kita kembali mengingatkan masyarakat, bahwa sekarang wabah ini muncul lagi, maka ada lagi posko – posko antara kabupaten agar masyarakat sadar untuk mematuhi protokol kesehatan,” jelas Gubernur Rohidin.
Selain itu Gubernur Rohidin juga memastikan kesiapan rumah sakit maupun tenaga kesehatan, dalam mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus positif COVID-19 varian Omicron.
“Saya ingin memastikan kesiapan rumah sakit dokter dan paramedis untuk melakukan penanganan gejala sedang juga gejala berat, untuk posisi sekarang BOR (bed occupancy rate) kita masih cukup rendah masih dalam posisi aman, sekitar 17 sampai 18 persen, lalu tingkat fatality-nya 0,” tambah Gubernur Rohidin.
Gubernur Rohidin juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan serta penerapan Peduli Lindungi di instasi pemerintah maupun pusat – pusat keramaian. Termasuk memperketat izin Satgas COVID-19 seiring dengan peningkatan level di mana saat ini Kota Bengkulu berapa pada Level 3 dan Level 2 untuk 9 Kabupaten lainnya.
“Harus terus menerus kita biasakan, termasuk penerapan Peduli Lindungi, di instansi pemerintah, pusat – pusat perbelanjaan, layanan umum dan harus berani institusi menolak untuk melayani masyarakat yang tidak melakukan protokol kesehatan yang ketat. Termasuk juga pengeluaran izin Satgas COVID-19 ini juga harus semakin diperketat, karena sudah di posisi Level 3 untuk Kota Bengkulu dan Level 2 untuk 9 Kabupaten,” minta Gubernur Rohidin.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni menjelaskan peningkatan kasus di Provinsi Bengkulu masih dapat dikendalikan dengan baik, di mana angka positif masih berada di bawah rata – rata nasional.
“Kita terjadi peningkatan kasus tetapi lonjakan kasus tidak setinggi di beberapa Provinsi lain, Level kita berada pada rata – rata Level 2 dan Kota pada Level 3. Artinya angka positif rate kita terkendali berada di dibawah rata – rata nasional 5 persen, lalu BOR kita juga dibawah BOR nasional,” papar Herwan.