Bengkulu,Coverpublik.com – Menyelesaikan permasalah stunting tidak hanya sekedar dilakukan dengan cara memberikan asupan gizi di 1000 hari kehidupan pertama. Namun juga dengan mempersiapkan pra kondisi calon ibu yang akan mengandung dan melahirkan anak.
Sehingga saat dalam kandungan tidak hanya janin mulai mendapatkan kondisi dan asupan gizi yang terbaik tapi juga mendapatkan tempat tumbuh dan berkembang yang baik.
Hal tersebut ditegaskan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat hadir dan menjadi Keynote Speaker sekaligus Membuka Seminar dan Musda Ke-5 Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Provinsi Bengkulu, bertajuk “Peran IAKMI dan Perguruan Tinggi serta Pemerintah Daerah Dalam Percepatan Penurunan Stunting”, di aula Kampus IV Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Sabtu (26/02/2022).
“Seribu hari pertama itu bukan segalanya, karena selama ini target stunting itu hanya kepada anak-anak. Maka kita lakukan reformulasi strategis penanganan stunting ini dengan program yang kita canangkan, bekerjasama dengan TP PKK Provinsi Bengkulu, BKKBN dan Kementerian Agama,” jelas Gubernur Rohidin.
Lebih lanjut Gubernur Bengkulu ke-10 ini, kerjasama tersebut terkait dengan pra kondisi dalam mempersiapkan calon ibu yang akan mengandung dan melahirkan anak, sehingga saat dalam kandungan janin mulai mendapatkan kondisi dan asupan gizi yang terbaik.
“Maka yang kita persiapkan yang pertama adalah kaum remaja dengan memberikan edukasi dan menetapkan usia minimum menikah yaitu 19 tahun untuk perempuan,” imbuhnya.
Terkait hal ini mulai terus disosialisasikan melalui TP PKK, jajaran BKKBN dan Kemenag di desa-desa. Sehingga permasalahan stunting bisa diminimalisir dengan kesiapan kesehatan calon ibu sebelum mengandung dan pemberian asupan gizi selama mengandung serta memberikan makanan sehat dan bergizi kepada bayi mulai dari lahir hingga usia 2 tahun.
“Kemudian melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Ini termasuk bagian upaya mempersiapkan usia dewasa secara reproduksi, dengan mencegah pernikahan dini. Termasuk mempersiapkan mental dan mata pencaharian pasangan suami istri dan sebagainya,” papar Gubernur Bengkulu lulusan terbaik UGM dan IPB ini.
Sementara itu terang Gubernur Rohidin, jika reformasi ini bisa dipersiapkan dengan baik, pertama mulai dari sosialisasi kepatuhan tidak menikah muda dan mempersiapkan diri calon ibu sebelum mengandung dengan rutin memeriksakan kesehatan, suntik vitamin, asupan gizi yang baik, maka angka stunting bisa semakin ditekan.
“Kalau perlu 6 bulan sebelum menikah itu sudah dipersiapkan secara baik reproduksinya. Sehingga nanti saat pernikahan dalam kondisi betul-betul sehat,” pungkasnya.