
Kaur, CoverPublik.com – Ratusan honorer tenaga kesehatan (Nakes) Kabupaten Kaur menggelar aksi damai di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kaur. Dalam aksi tersebut, mereka menyuarakan tuntutan terkait keadilan dalam perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Para peserta aksi, yang mayoritas adalah perempuan dan mengenakan pakaian khas tenaga kesehatan, menyampaikan orasi secara tertib. Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaur untuk segera mengusulkan tambahan formasi dalam rekrutmen PPPK atau ASN. Para tenaga honorer ini merasa bahwa seleksi CPNS dan PPPK yang telah dilaksanakan tidak berpihak pada mereka yang telah lama mengabdi.
“Kami ingin keadilan. Berikan tambahan formasi kalau ada perekrutan ASN. Kami sudah menjadi honorer selama lima tahun lebih, namun sampai saat ini belum juga lulus PPPK ataupun CPNS,” ujar Ketua aksi honorer Nakes Kaur, Ariko Bintara, S.Kep.
Para nakes menilai, bahwa proses seleksi yang dilakukan saat ini cenderung merugikan mereka. Mereka merasa bahwa pengabdian yang telah dilakukan selama bertahun-tahun tidak dihargai, terutama jika dibandingkan dengan tenaga honorer lain yang masa pengabdiannya lebih singkat tetapi memiliki peluang yang sama dalam seleksi.
Dalam orasinya, mereka menekankan pentingnya apresiasi terhadap tenaga honorer yang telah mengabdi lebih dari lima tahun. Menurut mereka, pengalaman kerja dan dedikasi selama bertahun-tahun seharusnya menjadi salah satu pertimbangan utama dalam proses rekrutmen ASN.
“Kami hanya ingin diperlakukan adil. Pengabdian kami selama bertahun-tahun ini seharusnya menjadi nilai tambah, bukan malah diabaikan,” lanjut Ariko.
Aksi damai tersebut mendapat perhatian dari beberapa anggota DPRD Kabupaten Kaur, sebagian perwakilan tenaga honorer juga sudah di panggil oleh anggota DPRD Kaur untuk menyampaikan beberapa tuntutan mereka.
Mereka berjanji akan menindaklanjuti aspirasi para tenaga kesehatan ini dengan pihak terkait di Pemkab Kaur. Anggota dewan juga mengapresiasi aksi damai ini yang dilakukan secara tertib dan tanpa mengganggu pelayanan kesehatan di masyarakat.
Sementara itu, Pemkab Kaur belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan ini. Para tenaga kesehatan berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memenuhi tuntutan mereka. Mereka juga mengingatkan bahwa perjuangan mereka bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga demi peningkatan layanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Kaur.
Aksi damai ini mencerminkan perjuangan para tenaga honorer dalam mendapatkan keadilan dan pengakuan atas kontribusi mereka. Harapannya, pemerintah dapat mendengar suara mereka dan memberikan solusi yang adil serta bijaksana.
Pewarta: Yulisman
Editor : Man Saheri