Waspada! Penyakit Ngorok Serang Ternak, Puluhan Sapi dan Kerbau Mati di Bengkulu Selatan

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan, Ikat Maulana, saat melihat sapi warga. Foto: Dok/RB/Rio Agustian

Bengkulu Selatan, CoverPublik.com  – Peternak di Kabupaten Bengkulu Selatan diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit “ngorok” pada hewan ternak. Pasalnya, sejak awal tahun 2025, penyakit ini kembali menyerang dan menyebabkan puluhan ternak mati mendadak.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan, Ikat Maulana, mengungkapkan bahwa hingga saat ini tercatat sebanyak 78 kasus ternak mati akibat serangan SE. Rinciannya, 31 ekor sapi dan 47 ekor kerbau dilaporkan mati dalam beberapa pekan terakhir.

“Untuk sementara ini, ada 78 ekor ternak yang mati. Penyebarannya cukup luas, namun paling parah terjadi di Kecamatan Pino Raya yang kami tetapkan sebagai zona merah,” ujar Ikat.

Penyakit SE sendiri merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida. Penyakit ini sangat menular dan sering menyerang hewan ternak seperti sapi dan kerbau, terutama pada musim peralihan atau saat cuaca ekstrem. Gejala yang biasa terlihat antara lain demam tinggi, susah bernapas, keluar lendir dari hidung, dan kematian mendadak.

Ikat menyebut bahwa tahun 2024 lalu juga terjadi wabah serupa yang mengakibatkan ratusan hewan ternak mati mendadak. Hal ini menambah kekhawatiran peternak di daerah tersebut terhadap keselamatan ternak mereka.

Sebagai langkah penanggulangan, Dinas Pertanian Bengkulu Selatan telah melakukan upaya pengobatan dan pencegahan. Langkah awal yang dilakukan adalah pemberian obat, vitamin, dan disinfektan pada hewan ternak milik warga.

“Upaya pencegahan terus dilakukan, termasuk pembagian 500 kaplet desinfektan untuk sterilisasi kandang. Pemerintah berusaha keras agar penyebaran tidak meluas,” terang Ikat.

Ia juga mengimbau masyarakat agar segera melapor ke petugas peternakan jika menemukan gejala yang mencurigakan pada hewan ternak, serta menjaga kebersihan kandang untuk mengurangi risiko penularan.

Dinas Pertanian juga tengah menyiapkan langkah lanjutan seperti vaksinasi massal dan sosialisasi pencegahan kepada peternak guna memutus mata rantai penyebaran penyakit ngorok yang semakin mengancam keberlangsungan peternakan rakyat di Bengkulu Selatan.

Pewarta: Agusian
Editor : Masya Heri
COPYRIGHT © COVERPUBLIK 2025