Menko Kumham Imipas: Tidak Ada Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra (tengah) saat rapat kerja bersama Komisi I DPR, (Foto: Kemenko Kumham Imipas)

Jakarta, CoverPublik.com  – Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas), Yusril Ihza Mahendra, membantah keras laporan media Israel, Ynet, yang menyebut adanya perundingan rahasia antara Indonesia dan Israel pada tahun 2024.

“Pertemuan seperti itu tidak pernah ada,” tegas Yusril dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (30/5/2025).

Menurut laporan Ynet, disebutkan bahwa perundingan rahasia tersebut bertujuan untuk “menormalisasi” hubungan diplomatik antara kedua negara, sebagai imbal balik atas dukungan Israel terhadap pencalonan Indonesia sebagai anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Menko Yusril menilai penggunaan istilah “normalisasi hubungan” oleh media Israel tidak tepat dan menyesatkan. Ia menegaskan bahwa sejak awal, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, dan tidak ada rencana untuk membuka hubungan tersebut.

“Israel memang pernah menyampaikan wacana dukungan terhadap pencalonan Indonesia sebagai anggota OECD, dengan harapan dibukanya hubungan diplomatik. Namun, permintaan tersebut telah kami tolak secara tegas,” jelas Yusril.

Ia menambahkan bahwa dalam keanggotaan organisasi internasional, termasuk OECD maupun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tidak pernah disyaratkan bahwa setiap negara anggota harus memiliki hubungan diplomatik satu sama lain.

“Dalam forum-forum internasional, tidak ada ketentuan seperti itu. Banyak negara yang tergabung dalam organisasi internasional tanpa menjalin hubungan diplomatik satu sama lain. Jadi, isu tersebut sama sekali tidak relevan,” ujarnya.

Yusril juga membantah bahwa isu tersebut pernah dibahas dalam sidang resmi OECD. Ia menyatakan telah hadir langsung dalam Sidang OECD di Paris pada akhir Maret 2025 dan memberikan pidato bersama Presiden Guatemala.

“Dalam sidang tersebut, tidak satu pun pembahasan mengarah pada isu hubungan Indonesia dan Israel seperti yang diberitakan oleh media tersebut,” tutur Yusril, yang juga merupakan Guru Besar Hukum Tata Negara.

Ia menegaskan bahwa sikap Indonesia terhadap Palestina tetap konsisten mendukung perjuangan kemerdekaan dan menolak segala bentuk penjajahan, termasuk yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina.

Dengan demikian, pemberitaan media Israel tersebut dinilai tidak berdasar dan berpotensi menyesatkan opini publik internasional.

Pewarta: Syafri Yantoni
Editor : Masya Heri
COPYRIGHT © COVERPUBLIK 2025