BENGKULU, CoverPublik.com — Musyawarah Daerah (Musda) ke-XI DPD I Partai Golkar Provinsi Bengkulu secara resmi ditunda pelaksanaannya. Penundaan ini diumumkan oleh Ketua Organizing Committee (OC) Musda, Emil Reza Satyagraha, dalam keterangan persnya, Minggu (12/5/2025), usai menghadiri kegiatan BPD HIPMI Bengkulu di HIPMI Centre.
Menurut Emil, hingga saat ini belum ada kepastian jadwal dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar terkait pelaksanaan Musda di wilayah Sumatera, termasuk Bengkulu. Ia menyampaikan bahwa Surat Keputusan (SK) kepengurusan yang lama telah diperpanjang, namun jadwal Musda belum ditentukan secara resmi.
“Sampai saat ini update terakhir adalah SK kepengurusan yang lama sudah diperpanjang. Sedangkan jadwal Musda-nya diundur dan belum ada kepastian waktu dari DPP,” ujar Emil.
Ia menambahkan bahwa berdasarkan hasil pleno terakhir DPP, baru empat provinsi di Pulau Jawa yang telah ditetapkan tanggal Musdanya. Untuk wilayah di luar Jawa, termasuk Bengkulu, pelaksanaan Musda masih menunggu keputusan pusat.
“Kami berharap Musda di Bengkulu bisa dilaksanakan pada bulan Mei ini. Namun, kami tetap menunggu arahan resmi dari DPP. Sesuai pernyataan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, prosesnya diminta tetap berjalan dari bawah. Jika ada perubahan, kami siap menyesuaikan,” jelas Emil.
Penundaan ini menjadi perhatian serius di kalangan kader Partai Golkar di Bengkulu. Emil mengakui bahwa dinamika menjelang Musda cukup tinggi, karena munculnya beberapa nama kader potensial yang dinilai layak memimpin DPD I Partai Golkar Bengkulu ke depan.
“Setidaknya ada empat sampai lima nama yang sering disebut dalam berbagai forum dan pembicaraan internal. Di antaranya Sumardi (Ketua DPRD Provinsi Bengkulu), Derta Wahyulin (Anggota DPR RI), Gusril Pauzi (Bupati Kaur), dan Samsu Amanah (Anggota DPRD Provinsi Bengkulu). Mereka semua punya rekam jejak dan kontribusi besar bagi partai,” ungkapnya.
Namun demikian, Emil menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada arahan atau keputusan dari DPP terkait nama yang akan diusung. Seluruh proses tetap mengikuti mekanisme partai dan menjunjung tinggi prinsip demokrasi internal.
“Kami pastikan semua proses berjalan sesuai aturan organisasi dan tetap terbuka bagi seluruh kader terbaik Partai Golkar,” tutup Emil.
Pewarta: Yulisman
Editor : Masya Heri
COPYRIGHT © COVERPUBLIK 2025