
Coverpublik.com – Politik sudah selesai namun gejolak dimasyarakat masih terus berkembang, dalam mengantisipasi hal demikian Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Nasal Saugus Mariade Fusda, S.Th.I mengajak masyarakat harus peka terhadap perkembangan isu-isu yang ada.
Karena tidak lain tidak bukan perkembangan politik dan strategi jitu sengaja dipersiapkan oleh Caleg, parpol dan kelompok tertentu.
Maka dari itu, sebagai umat muslim sudah selayaknya membedakan mana kepentingan umum atau kepentingan pribadi. Apalagi dalam tahun politik ini banyak oknum-oknum memakai unsur agama sebagai landasan mencari empati terhadap masyarakat, Rabu (06/03/2024).
“Biasanya musim politik ini agama merupakan suatu cara untuk menjalin hubungan emosional terhadap masyarakat,” ucap Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Nasal Saugus Mariade Fusda, S.Th.I, di kantornya.
Lanjut, selain itu juga biasanya juga beberapa kelompok maupun individu menyebarkan hoax bukan hanya berita bohong tapi juga berita yang melebih-lebihkan seseorang untuk menimbulkan citra positif. Oleh karena itulah, masyarakat diminta untuk pintar dan selektif dalam memilih dan memilah informasi.
“Kepada umat Islam saya imbau untuk tidak bekerja menyampaikan informasi hoaks. Karena penghasilan dari pekerjaan itu fasad atau haram. Sebab menyampaikan informasi yang tidak sesuai dengan fakta,” terangnya.
Tambahnya, agar tidak mengonsumsi informasi bohong hendaknya masyarakat mulai membangun budaya tabayyun. Misalnya mengecek kebenaran informasi yang diterima, mencari asal informasi itu hingga tidak terlalu percaya setiap informasi yang disebarkan. Jika informasi itu benar adanya bolehlah disampaikan kepada orang lain.
“Jika tidak benar, jangan justru ikut menyebarkan berita bohong. Selain itu, dengan bersikap tabayyun juga akan memberikan ketenangan dalam hati,” pungkasnya.
Pewarta: Restu Edi
Editor : Man Saheri