
Klaten, CoverPublik.com – Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, semakin dikenal sebagai surga wisata air di Indonesia. Wilayah ini memiliki kekayaan sumber mata air alami dan aliran sungai yang tersebar di berbagai penjuru, menjadikannya destinasi unggulan bagi para pencinta wisata alam. Salah satu objek wisata air yang tengah viral di media sosial adalah Watergong, sebuah aliran sungai dengan kejernihan luar biasa yang dihuni oleh ribuan ikan cantik seperti nila dan koi.
Terletak di Dukuh Pusur, Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Watergong berhasil memikat hati para pengunjung dengan panorama yang menyerupai akuarium alami. Banyak warganet bahkan membandingkan keindahannya dengan sungai-sungai di Jepang yang dikenal akan kejernihan air dan populasi ikannya. Fenomena ini turut mengangkat nama Klaten sebagai destinasi wisata yang tak kalah menarik dibandingkan dengan destinasi luar negeri.
Menariknya, Watergong dulunya hanyalah sungai yang kotor dan penuh sampah. “Bahkan dasar sungainya tidak terlihat karena hitamnya air dan banyaknya sampah,” ungkap Bagong Margono, pemilik rumah makan sekaligus pengelola objek wisata Watergong. Sekitar lima tahun lalu, berangkat dari kecintaannya terhadap lingkungan, Bagong mulai membersihkan sungai tersebut secara bertahap.

Setelah sungai menjadi jernih, awalnya lokasi tersebut digunakan sebagai kolam pemandian untuk warga sekitar, khususnya anak-anak, dan tidak dipungut biaya. Namun karena area sungai tergolong sempit, Bagong kemudian menyemai bibit ikan nila sebanyak 500 kilogram di sepanjang aliran sungai sekitar 100 meter. Tak disangka, pemandangan unik ikan-ikan yang berenang di air jernih ini menjadi viral di media sosial dan menarik banyak pengunjung.
Bagong mengisahkan bahwa ikan-ikan di Watergong sempat dipanen hingga 1 ton saat awal pandemi Covid-19. Namun karena kondisi ekonomi masyarakat sedang lesu, ikan hasil panen tersebut tidak laku dijual. Ia pun membagikannya kepada warga satu kampung secara gratis. Saat ini, ikan-ikan yang berenang di sungai merupakan bibit generasi kedua. “Ikan yang ada sekarang ini adalah bibit kedua,” ujarnya.
Ia memperkirakan total berat ikan nila dan koi yang kini menghuni sungai telah mencapai 18 ton. Untuk memberi makan jutaan ikan tersebut, ia menghabiskan sekitar 10 karung pakan pelet setiap hari.
Kini, Watergong tak hanya menjadi destinasi wisata, tapi juga simbol keberhasilan pelestarian lingkungan dan ketekunan dalam menjaga alam.
Pewarta: Syafri Yantoni
Editor : Masya Heri
COPYRIGHT © COVERPUBLIK 2025