CoverPublik.com – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu mengadakan
Seminar Nasional yang sangat dinantikan, yang membahas dua topik penting, yaitu “Peningkatan Kapasitas SDM Kearsipan” dan “Storyline Diorama Internasional Fatmawati Soekarno.”
Acara ini dibuka dengan kata sambutan yang hangat dari Kepala Dinas Kearsipan Provinsi Bengkulu, H.Meri Sasdi.M.Pd. Ia menekankan pentingnya pengelolaan arsip yang efisien dan berkualitas tinggi dalam mendukung tata kelola pemerintahan yang baik.
“Betapa pentingnya peran kearsipan dalam menjaga integritas dan akuntabilitas lembaga pemerintah. Arsip yang tertata dengan baik adalah fondasi untuk tata kelola yang efisien dan transparan,” tambahnya.
Kadisjuga menekankan perlu peningkatan kapasitas SDM, melalui pelatihan dan pendidikan yang tepat, sumber daya manusia dapat menjadi lebih kompeten dalam manajemen arsip.
“Penggunaan sistem digital dan otomatisasi dapat mempermudah pengelolaan arsip dan peningkatan efisiensi. Dan menyoroti pentingnya melestarikan sejarah dan budaya daerah melalui pelestarian arsip. Arsip-arsip ini adalah jendela ke masa lalu yang berharga bagi generasi mendatang,” jelasnya.
Terkait masalah Pembangunan “Storyline Diorama Fatmawati Soekarno” di Kota Bengkulu .Kepala Dinas Perpustakaan Daerah dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, Meri Sasdi, mengumumkan bahwa pembangunan “Storyline Diorama Fatmawati Soekarno” di Kota Bengkulu diproyeksikan akan memakan anggaran mencapai 30 miliar rupiah.
Dalam pemaparannya, Meri Sasdi menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan untuk mengingatkan sejarah Bengkulu secara nasional dan internasional.
“Proyek ini menjadi destinasi sejarah yang penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, kami juga ingin mengarsipkan perjalanan sejarah Ibu Fatmawati yang sangat berarti,” ungkap Meri Sasdi.
Lebih lanjut, Meri Sasdi menyatakan optimisme terkait rencana pembangunan ini, dan ia juga mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Yayasan Fatmawati.
“Kami sangat optimis bahwa proyek ini akan terwujud. Kami juga sangat berterima kasih atas dukungan yang kami terima dari Yayasan Fatmawati,” tutup Meri Sasdi.
Dengan komitmen dan dukungan yang kuat, pembangunan “Storyline Diorama Fatmawati Soekarno” diharapkan akan menjadi lambang penting dalam melestarikan sejarah Bengkulu dan membagikannya dengan dunia. (ADV/Ads)