Jakarta, Coverpublik.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan kepada camat seluruh Indonesia agar membangun hubungan baik dengan pimpinan di tingkat kabupaten/kota maupun kepala desa. Hal ini sejalan dengan perannya sebagai penghubung antara pemerintah kabupaten/kota dengan pemerintah desa.
Hal ini disampaikan Mendagri saat memberikan arahan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Camat bertajuk “Sinergitas Camat dalam Penyelesaian Isu-isu Strategis Pemerintahan di Wilayah”. Gelaran tersebut berlangsung secara hybrid di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (1/4/2022).
“Berkaitan dengan rekan-rekan (camat) semua pandai-pandai untuk menempatkan diri sebagai kepanjangan tangan bupati/wali kota. Saya paham bupati/wali kota ini latar belakangnya berbeda-beda,” katanya.
Mendagri juga meminta para camat dan stakeholder yang berada di atas atau di bawah kecamatan untuk membuat koordinasi sehingga terjalin sinergi. Misalnya, menghubungkan program desa dengan program kecamatan dan kabupaten/kota. Adapun tugas dari para camat sebagai birokrat, salah satunya melakukan pembinaan terhadap kepala desa.
“Camat-camat ini birokrat murni semua, kepala desa ini mohon maaf hampir 5000 tamatan SMP, majority tamatan SMA, dia harus mengerti manajemen, leadership, manajemen keuangan, manajemen pemerintahan, tugas rekan-rekan camat lah,” terangnya.
Selain itu, Mendagri menekankan agar para camat dapat menerjemahkan kebijakan pemerintah secara baik, kemudian mendukung berbagai program positif yang sudah ditentukan. Tak hanya itu, Mendagri mengimbau agar para camat dapat menjadi perangkat pemerintahan yang baik, dengan menghindari perbuatan yang melanggar hukum.
Mendagri berpesan, agar para camat bisa memperkuat integritas pribadi di tengah perkembangan zaman yang semakin berubah. Kemampuan beradaptasi tersebut dibutuhkan, agar tidak terlibas oleh perkembangan yang ada.
“Perkuat betul rekan-rekan (camat) komitmen integritas pribadi. Saya ngomong ini bukan untuk sekadar ngomong-ngomong karena saya Mendagri, tidak. Tapi betul-betul saya melihat seperti itu. Rekan-rekan perlu betul-betul merubahnya dari hati untuk keselamatan rekan-tekan semua, keselamatan kita semua,”jelasnya.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian juga mendorong para camat agar memiliki mental melayani. Pasalnya, camat berperan menjadi penghubung antara pemerintah kabupaten/kota dengan pemerintah desa. Selain itu, camat juga mempunyai tugas sebagai pelayan publik, salah satunya dalam hal pemberian izin/rekomendasi, serta administrasi. Oleh karena itu, camat perlu memiliki pola pikir sebagai pelayan publik.
Demikian disampaikan Mendagri pada Rapat Kerja Nasional Camat Tahun 2022 bertajuk “Sinegitas dalam Penyelesaian Isu-Isu Strategis Pemerintahan di Wilayah” yang berlangsung secara luring dan daring dari Hotel Grand Sahid Jaya, Jumat (1/4/2022).
Mendagri mengimbau, agar camat menghindari sikap-sikap layaknya amtenar yang feodalistik dan menganggap rakyat adalah bawahan. Pasalnya, sejak era reformasi, sistem kenegaraan telah berubah menjadi lebih demokratis. Perubahan tersebut menempatkan kekuasaan di tangan rakyat.
“Kekuasaan di tangan rakyat, ini pahami betul. Kalau rekan-rekan (camat) tidak bisa pahami, rekan-rekan akan terlibas,” ujar Mendagri.
Di lain sisi, Mendagri menyampaikan saat ini era demokrasi telah mengarah kepada demokrasi terbuka (open democracy). Hal ini ditandai dengan menguatnya peran parlemen, masyarakat sipil, media massa, serta media sosial. Tantangan itu menuntut camat agar benar-benar serius melaksanakan tugasnya. Sebab sistem demokrasi tersebut menjadikan semua urusan lebih transparan.
Mendagri menegaskan, para camat agar serius mengimplementasikan budaya kerja melayani. Budaya tersebut tidak boleh hanya menjadi jargon semata, melainkan harus diterapkan secara nyata. Selain itu, Mendagri meminta para camat untuk beradaptasi terhadap kemajuan zaman, serta menjalankan pekerjaannya dengan penuh integritas. Langkah tersebut diyakini akan membantu para camat menghadapi berbagai tantangan yang ada.
“Saya ngomong ini bukan untuk sekadar ngomong-ngomong karena saya Mendagri, tidak! Tapi betul-betul saya melihat seperti itu. Rekan-rekan perlu betul-betul mengubahnya dari hati untuk keselamatan rekan-rekan semua, keselamatan kita semua. Dunia sudah berubah, situasi sudah berubah,” tambahnya.
Di lain sisi, Mendagri juga mengimbau agar dalam memberikan pelayanan publik, camat dapat membantu kemudahan berinvestasi. Camat diminta untuk mempermudah perizinan, sehingga memacu para investor baik di dalam maupun dari luar negeri untuk berinvestasi. Dengan adanya investasi tersebut, diyakini akan membantu peningkatan perekonomian.
“Jadi tolong rekan-rekan, kita hanya bisa survive dan bisa maju kalau didukung oleh dunia swasta. Kuncinya apa? Investor dalam maupun luar negeri. Dalam negeri juga. Nah, jadi rekan-rekan sekalian tidak bisa kita maju dengan APBN, APBD, tidak mampu. Ini harus didukung oleh swasta,” tandas Mendagri.