Menjaga Ketersediaan Pangan

Ardiansyah SE ASN BPS Kabupaten Seluma

Coverpublik.com – Kebutuhan pangan semakin hari semakin meningkat sejalan dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, untuk itu menjaga ketersedian sumber kebutuhan pangan khususnya komoditas padi harus terus dilakukan,  karena pangan merupakan suatu kebutuhan dasar bagi kehidupan sehari-hari masyarakat. Agar kebutuhan pangan tetap terjamin kersediaannya maka diperlukan suatu perencanaan yang tepat sasaran, karenanya diperlukan data yang akurat dan tepat waktu. Luas panen padi dapat memprediksi banyak sedikitnya produksi beras yang akan dihasilkan, serta dapat menentukan stabilitas harga beras, jika produksi beras berkurang tentunya akan memicu kenaikan harga dan hal ini akan menyebabkan bertambahnya juga biaya pengeluaran masyarakat.

Pada 1 Maret 2022 Badan Pusat Statistik ( BPS ) Provinsi Bengkulu merilis angka luas panen padi Provinsi Bengkulu tahun 2021, dalam rilisnya disebutkan berdasarkan hasil survei Kerangka Sampel Area ( KSA ) realisasi panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2021sebesar  55.705 hektaratau mengalami penurunan sekitar 8.433 hektar (13,15 persen) dibandingkan 2020 yang mencapi 64.137 hektar. Untuk diketahui bahwa secara garis besar Kerangka Sampel Area yang dilaksanakan oleh BPS merupakan suatu survei yang bertujuan untuk mengetahui luas panen  komoditas  tanaman pangan yang objektif dengan menggunakan peranan teknologi. Dari angka yang di rilis oleh BPS Provinsi Bengkulu terlihat adanya penurunan luas panen sekitar 8.433 hektar. Dari sisi produksi padi yang dihasilkanpun mengalami penurunan,  pada tahun 2021 produksi padi  yang dihasilkan sebesar 271.117 ton gabah kering giling ( GKG ) angka ini mengalami penurunan sebanyak 21.717 ton GKG atau sebesar 7,42 persen dibandingkan 2020 yang sebesar 292.834 ton GKG.

Penurunan angka luas panen dan produksi padi ditahun 2021 ini hendaknya bisa menjadi perhatian bagi pemangku kebijakan dalam hal ini pemerintah untuk menelisik penyebab terjadinya penurunan tersebut agar nantinya dapat memberikan solusi alternatif untuk masa tanam padi ditahun berikutnya. Apakah memang faktor cuaca yang menyebabkan penurunan tersebut atau faktor -faktor lainya ? hal ini agaknya perlu menjadi perhatian khusus, karena ditahun sebelumnya 2020 – 2019 juga terjadi penurunan baik dari sisi luas panen maupun produksi padi yang dihasilkan. Luas panen padi pada 2020 bila dibandingkan 2019 mengalami penurunan sebanyak 270 hektar atau 0,42 persen begitupun dengan produksi beras yang dihasilkan, pada tahun 2020 – 2019 terjadi penurunan produksi padi sebanyak 3.638 ton atau 1,23 persen. Penurunan luas panen dan produksi padi yang terjadi di rentang tahun 2021 – 2019 hendaknya bisa disikapi dengan cermat, mengingat komoditi tanaman pangan ini menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat.

Peran pemerintah dirasa menjadi sangat penting untuk mengatasi penurunan luas panen dan produksi padi yang terjadi di Provinsi Bengkulu pada dua tahun terakhir, dengan mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan tersebut, beberapa langkah yang mungkin bisa diterapkan seperti :

Penataan pengairan

Penataan pengairan sawah perlu diperhatikan lagi, karena air merupakan faktor utama untuk bisa menanam, terlebih ketika musim kemarau tiba, petani akan mengalami kesulitan atau bahkan tidak bisa menanam padi dikala musim kemarau tiba. Adanya tata kelola pengairan sawah yang mendukung memungkinkan petani bisa menanam padi 2 sampai 3 kali masa tanam dalam setahun sehingga dapat meningkatkan produksi padi yang dihasilkan.

Pemilihan bibit yang berkualitas

Pemilihan bibit yang berkualitas juga menentukan produksi padi yang akan dihasilkan, kebanyakan petani masih menggunakan bibit lokal atau bibit yang kualitasnya tidak mendukung produksi padi untuk hasil yang lebih maksimal.

Memastikan ketersedian pupuk dengan harga yang terjangkau

Fenomena sulit dan tingginya harga pupuk agaknya perlu dicermati, tidak sedikit petani yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk, selain ketersedian pupuk yang sulit didapatkan, harga pupuk yang tinggi juga memicu rendahnya produksi padi yang dihasilkan. Banyak dijumpai pada petani hanya menggunakan pupuk ala kadarnya saja, atau bahkan tidak menggunakan pepuk sama sekali selama musim tanam padi tersebut.

Peran Penyuluh Pertanian

Pengoptimalan peran penyuluh pertanian juga menjadi sangat penting untuk mendampingi para petani dalam bertanam padi khususnya, peran edukasi yang diberikan penyuluh ke petani akan sangat bermanfaat tentunya, mulai dari edukasi tentang cara pengolahan lahan, bertanam, perawatan tanaman, hingga ke tahap pemanenan tentunya akan sangat membantu bagi para petani guna menghasil produksi yang lebih maksimal.

Adanya peran dan kehadiran pemerintah ditengah-tengah para petani tentu akan sangat mendukung peningkatan produksi padi di Provinsi Bengkulu khususnya, sehingga kepastian kebutuhan pangan akan tetap terjaga demi terwujudnya kehidupan masyakarat Bengkulu maju dan sejahtera.