Kaur, CoverPublik.com – Sejumlah warga Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur, mengeluhkan pelayanan pengisian bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) setempat. Mereka menilai proses distribusi BBM tidak adil dan terkesan pilih kasih, terutama saat terjadi pengecoran BBM dalam jumlah besar yang menyebabkan antrean panjang.
“Bukan mengadu, Pak, tapi ini benar-benar keluhan kami sebagai warga. Setiap kali ada mobil cor yang datang, kami yang ingin mengisi BBM di SPBU harus menunggu lama. Petugas selalu punya alasan, padahal antrean sudah mengular,” kata salah satu warga Kecamatan Maje yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (24/5/2025).
Menurut warga, ada praktik-praktik pengisian yang tidak sesuai ketentuan, seperti pengisian BBM menggunakan jeriken yang dimasukkan ke dalam karung lalu dimuat ke dalam mobil. Ia menyebutkan bahwa sebagian besar pelaku pengisian tersebut bukan warga lokal.
“Banyak dari luar, seperti warga Kinal atau para pedagang dari daerah jauh. Mereka juga manusia ada sabarnya kalo untuk mengantri, tapikan kasihan, dari pagi kadang dapat, kadang tidak. Ini membuat kami merasa diperlakukan tidak adil,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pengisian BBM di Kecamatan Maje masih bersifat tradisional dan kurang tertib. Petugas SPBU disebut kerap mengutamakan kelompok tertentu, seperti nelayan, namun dalam pelaksanaannya kerap menjadi alasan umum untuk menolak warga lainnya.
“Setiap kali kami masuk ke SPBU, petugas bilang ‘untuk nelayan dulu’, padahal tidak jelas siapa yang benar-benar nelayan dan siapa yang tidak,” tambahnya.
Warga berharap agar pihak Pertamina dan aparat setempat, termasuk kepolisian sektor (Polsek) Maje, segera turun tangan untuk menertibkan distribusi BBM di SPBU tersebut. Menurutnya, semua warga berhak mendapatkan BBM secara adil tanpa diskriminasi.
“Kami mohon agar ada pengawasan dan perubahan. Jangan sampai hanya segelintir pihak yang diuntungkan, sementara kami yang warga sekitar malah sulit mendapatkan BBM,” pungkasnya.
Masalah distribusi BBM yang tidak merata ini telah lama menjadi keluhan masyarakat, dan warga berharap agar suara mereka didengar dan segera ditindaklanjuti demi pelayanan publik yang lebih baik dan berkeadilan di wilayah Kecamatan Maje.
Pewarta: Yantoni
Editor : Masya Heri
COPYRIGHT © COVERPUBLIK 2025