Bengkulu, CoverPublik.com – Pada Rabu sore pukul 16.30 WIB, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Bengkulu menggelar aksi diam di Simpang Lima Ratu Samban, Kota Bengkulu. Aksi ini diikuti oleh 35 orang mahasiswa yang menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI).
Koordinator lapangan, Muhammad Rabil Fahri, dalam orasinya menyampaikan bahwa demokrasi Indonesia saat ini berada dalam ancaman serius. Menurutnya, orang-orang yang memiliki latar belakang militer seharusnya tidak memimpin dalam birokrasi negara. Ia menyoroti proses pembahasan RUU TNI yang dilakukan secara tertutup oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), yang menurutnya telah mencoreng prinsip demokrasi di Indonesia.
Lebih lanjut, Muhammad Rabil Fahri menyoroti insiden penembakan yang dilakukan oleh anggota TNI terhadap tiga personel Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Kejadian tersebut diduga berkaitan dengan perlindungan terhadap praktik perjudian sabung ayam.
Ia menegaskan bahwa peristiwa ini menjadi alasan kuat bagi rakyat Indonesia untuk menolak revisi UU TNI, yang dinilai dapat memperburuk kondisi demokrasi dan supremasi hukum di tanah air.
@cover.publik KBM UNIVERSITAS BENGKULU GELAR AKSI TOLAK RUU TNI #CapCut #fypage #viral #tiktokviral
Dalam aksi tersebut, mahasiswa juga mendesak DPR dan Presiden Republik Indonesia untuk segera menghentikan pembahasan revisi UU TNI. Mereka menilai bahwa perubahan undang-undang ini bertentangan dengan agenda reformasi TNI dan justru akan menghidupkan kembali praktik dwifungsi ABRI. Jika hal tersebut terjadi, Indonesia dikhawatirkan akan kembali ke dalam sistem pemerintahan otoriter ala Orde Baru, yang dikenal dengan kuatnya keterlibatan militer dalam urusan sipil.
Aksi diam ini berlangsung secara damai dengan para peserta aksi membawa berbagai spanduk dan poster bertuliskan penolakan terhadap RUU TNI. Meski tidak ada orasi lantang, pesan yang disampaikan tetap jelas dan kuat. Hingga aksi berakhir, situasi di sekitar lokasi tetap kondusif dengan pengamanan dari pihak kepolisian yang mengawasi jalannya aksi.
Mahasiswa berharap, dengan adanya aksi ini, pemerintah akan mendengar aspirasi rakyat dan membatalkan revisi UU TNI yang dinilai berpotensi mengancam prinsip demokrasi dan supremasi sipil di Indonesia. Mereka juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam mengawal jalannya demokrasi di negeri ini.
Pewarta: Restu Edi
Editor : Masya Heri
COPYRIGHT © COVERPUBLIK 2025