Dalam insiden tersebut, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan, KH Taufik Hasyim, dan istrinya, Amiroh Mawad Mawaddah, meninggal dunia di tempat kejadian. Kendaraan yang ditumpangi oleh keduanya diketahui menghantam bagian belakang sebuah truk barang bernomor polisi DK 8348 CT yang dikemudikan oleh Siswoyo (25).
Berdasarkan informasi dari Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur, kecelakaan bermula saat kendaraan Innova Zenix mengalami selip dan tak terkendali. Mobil kemudian menabrak truk yang berada di depannya hingga hancur tak berbentuk.
Selain KH Taufik Hasyim dan istrinya, terdapat tiga penumpang lain dalam mobil tersebut. Mereka adalah Moh Syakir (7) yang mengalami luka ringan, Muhammad Ali (4) yang dinyatakan selamat, dan Siti Sulaiha (21) yang juga berhasil selamat dari kecelakaan. Sementara itu, sopir kendaraan, Moh Sholehhoddin (26), warga Palengaan, mengalami luka berat dan kini dirawat intensif.
Kabar duka ini dibenarkan oleh Katib Syuriah PCNU Pamekasan, Ihya’uddin Yasin. Ia mengungkapkan bahwa berita meninggalnya KH Taufik Hasyim cukup mengejutkan masyarakat Pamekasan. “Kabar duka ini mengejutkan. Salah satu tokoh di Pamekasan dikabarkan meninggal tadi malam,” ujarnya, dikutip dari Tribunjateng.
Jenazah KH Taufik Hasyim dan istrinya akan dimakamkan di Kali Glagah, Jember. Diketahui, KH Taufik juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kaliglagah. Meskipun berdomisili di Jember, beliau tetap aktif menjalankan perannya di organisasi NU Pamekasan.
Sebelum kejadian, almarhum sempat menghadiri acara pelantikan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU). Kini, NU dan masyarakat Jawa Timur berduka atas kehilangan salah satu tokoh penting yang selama ini berdedikasi dalam dunia pendidikan dan keagamaan.