RRI Bengkulu Gelar Dialog Mendorong Partisipasi Pemilih Pemula Pada Pemilu 2024

Poto bersama setelah dialog berlangsung

Cover Publik – Mendorong partisipasi pemilih pemula dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak pada 14 Februari Tahun 2024 mendatang masih menyisakan beberapa pekerjaan rumah di antaranya adalah cakupan pemilih, target pemilih, pendidikan politik, black campagne hingga calon pemimpin berkualitas.

Hal itu diulas dalam dialog RRI Bengkulu program “Parlemen Menjawab” dengan tema “Meningkatkan Peran Pemilih Pemula dalam Pemilu Serentak 2024, yang digelar di pelataran RRI Bengkulu Jalan S Parman Kota Bengkulu, Selasa (16/5/23) sore.

Dialog tersebut dihadiri Ketua Dewan Pengawas LPP RRI Anwar Mujahid Adhy Trisnanto, Direktur LPU RRI Yonas Markus Tuhuleruw, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dempo Xler, Komisioner KPU Provinsi Bengkulu Darlinsyah, Akademisi Universitas Bengkulu Alfarabi dan Ketua BEM UIN Fatmawati Soekarno Bengkulu Rido Hajuni.

Ketua Dewan Pengawas mengatakan RRI sebagai media penyiaran publik menjadi jalan pintas dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat luas.

Peran yang disandang RRI mengedukasi, mencerdaskan, menginformasikan, dan menghibur. Pendidikan politik yang disiarkan RRI dapat berupa iklan layanan masyarakat, dialog interaktif, konten berita, hingga hiburan.

Program yang disampaikan RRI dapat dibingkai menjalin dan menciptakan interaksi dengan publik, dalam kaitan Pemilu RRI punya tugas dalam menyampaikan tahapan pemilu, memerangi hoaks, dan verifikator.

Dengan program Parlemen Menjawab ini RRI berharap jumlah partisipasi masyarakat dalam Pemilu dapat memenuhi target yang diharapkan.

Anwar juga menyebut target konten RRI tak hanya menjajaki kalangan milenial, namun juga seluruh lapisan masyarakat.

Yonas mengatakan RRI berperan dalam pembangunan bangsa. Bukan hanya berkepentingan dalam penyiaran program pemerintah, namun mencakup dalam kepentingan publik. Dalam program siaran yang disampaikan melalui berbagai media baru seperti Radio Pro1, Pro2, dan Pro4 serta Youtube RRI Net maupun aplikasi RRI PlayGo dapat menjangkau masyarakat luas.

Pada tahap mencerdaskan masyarakat RRI memiliki ‘Tanggung jawab kolektif kepada setiap anak bangsa.’ Apapun tugas dan peran harus menyukseskan pemilih cerdas. Tanggung jawab kolektif adalah tentang tanggung jawab moral kelompok dan anggotanya untuk konsekuensi baik atau buruk dari perilaku kelompok, sifat tanggung dari penyelenggaraan Pemilu.

Selanjutnya Target pemilih pemula menurut Dempo Xler adalah pemilih yang baru pertama kali menyampaikan hak pilihnya dalam Pemilu, di antaranya adalah pemuda usia 17 tahun, maupun pensiunan TNI/Polri.

Dari dua target tersebut, yang wajib difokuskan dalam pendidikan politik harus juga menyasar kepada kalangan pensiunan, sebab kelompok pelajar atau pemuda di usia 17 tahun cenderung diyakini lebih cerdas dalam menentukan pilihan maupun melakukan tahap pemilihan.

Dengan begitu Dempo mengajak agar masyarakat cerdas memilih dan menentukan pilihannya. “Kita sebagai pemilih cerdas harus orang yang layak dipilih, dicalonkan oleh orang-orang yang benar, dan visi dalam maju dalam kontestasi demi keberlangsungan bangsa,” kata Dempo.

Dempo juga mengajak seluruh calon yang maju dalam kontestasi politik harus memiliki misi mencerdaskan kehidupan bangsa. dengan begitu para calon pemimpin maupun wakil rakyat wajib mengenalkan diri visi-misinya dan target membangun Indonesia beberapa tahun kedepan.

“Para pemimpin maupun bakal calon legislatif wajib mengenalkan diri, melakukan pendidikan politik sedari kini agar masyarakat luas tau apa visi misi kita maju,” ungkapnya.

Ketua BEM Uinfas mengajak seluruh penyelenggara Pemilu harus menyasar secara masif kepada kalangan pemuda. Mengingat sejauh ini kebutuhan pemuda akan pendidikan dan latar belakang politik masih sangat minim di tengah gempuran arus media dan konten hiburan.

Demikian halnya dengan selektivitas partai politik juga harus ditekan. Partai politik harus mampu menyeleksi visi misi pemimpin bukan atas kepentingan kelompoknya namun juga kepentingan dan cita cita bangsa.

Dia pun mengajak agar seluruh stakholder terkait untuk mengentaskan masalah kampanye hitam, pendidikan politik kepada anak muda juga orang tua yang rentan mendapat intervensi dalam menyampaikan hak pilihnya.

Akademisi UNIB, Alfarabi juga mendorong pemuda tidak alergi terhadap politik mengingat masa depan Indonesia adalah dengan intervensi politik yang cerdas dan selektif terhadap calon pemimpin.

Ia juga mengimbau agar pendidikan politik harus mengikuti gaya anak muda dengan berbagai sarana baik aplikasi, maupun media yang menyasar kalangan muda.

Anggota KPU Darlinsyah mengatakan upaya KPU dalam menggaet potensi suara milenial menyampaikan hak suaranya wajib diteruskan oleh RRI. Tak hanya itu tahapan yang tengah berlangsung juga menjadi sorotan agar sampai kepada masyarakat.

KPU berharap dengan adanya publikasi, sosialisasi terkait proses penyelenggaraan dapat mendorong masyarakat melahirkan pemimpin yang baik demi kepentingan bangsa.

Dengan kegiatan Parlemen Menjawab ini pihaknya berharap partisipasi masyarakat dalam Pemilu dapat mencapai 90 persen.