
Bengkulu Tengah, CoverPublik.com — Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah menghadiri Workshop Pengusulan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang belum terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK) APBN.
Kegiatan ini digelar oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu di Ruang Pola Kantor Gubernur, Selasa (27/05/2025), sebagai bentuk penguatan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui basis data yang akurat.
Hadir mewakili Pemkab Bengkulu Tengah, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Ir. Wijaya Atmaja, M.Si., Kepala Dinas Kesehatan Barti Hasibuan, SKM., serta Kepala Dinas Sosial Watiullah, M.Pd. Turut serta pula pejabat dari BPJS Kesehatan Provinsi Bengkulu, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan dari seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu.
Workshop ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan pemahaman para pemangku kepentingan dalam memperbarui dan mengusulkan data calon penerima PBI-JK yang berasal dari kelompok masyarakat kurang mampu, namun belum tercantum dalam DTKS.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Dr. H. Herwan Antoni dalam sambutannya menyampaikan pentingnya keakuratan dan validitas data DTKS sebagai dasar perencanaan kebijakan perlindungan sosial.
“Data yang tepat akan mempercepat tercapainya cakupan kesehatan semesta. Ini bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan layanan kesehatan yang merata dan terjangkau bagi seluruh warga, khususnya mereka yang kurang mampu,” ujar Herwan.
Ia juga menekankan bahwa keberhasilan program JKN tidak hanya terletak pada sistem layanan kesehatan, tetapi juga pada kolaborasi lintas sektor dan kemampuan daerah dalam menyusun data yang akurat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Tengah, Barti Hasibuan, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif provinsi ini. Menurutnya, Bengkulu Tengah siap memperkuat sinergi antara Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan guna memastikan setiap warga yang berhak masuk dalam skema PBI-JK bisa segera terdata.
“Kami akan menindaklanjuti hasil workshop ini dengan pendataan lanjutan dan verifikasi lapangan. Harapannya, tidak ada lagi warga yang tidak memiliki akses terhadap layanan kesehatan hanya karena belum terdaftar,” katanya.
Workshop ini diharapkan menjadi titik tolak peningkatan jumlah peserta JKN dari kelompok rentan, sekaligus mendukung peningkatan kualitas layanan kesehatan secara menyeluruh di Provinsi Bengkulu.
Pewarta: Yulisman
Editor : Masya Heri
COPYRIGHT © COVERPUBLIK 2025