
CoverPublik.com — Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, mengecam keras tindakan Israel yang memperluas serangan militernya hingga ke wilayah Teluk Persia. Dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/6/2025), Boroujerdi menyebut serangan Israel ke fasilitas energi di Assaluyeh, Iran selatan, pada Sabtu (14/6), sebagai “kesalahan strategis besar” yang berpotensi menyeret kawasan ke dalam konflik yang lebih luas.
“Memindahkan pertempuran ke wilayah Teluk Persia oleh rezim Zionis adalah kesalahan strategis besar yang mungkin dilakukan dengan sengaja dengan tujuan meluaskan perang ke luar wilayah Iran,” ujar Boroujerdi.
Menurutnya, Teluk Persia merupakan kawasan sensitif dengan kondisi geopolitik yang kompleks. Setiap eskalasi militer di kawasan tersebut dapat memicu keterlibatan negara-negara lain dan mengancam stabilitas global.
Boroujerdi menegaskan bahwa serangan balasan Iran terhadap Israel merupakan bentuk hak bela diri yang sah, sebagaimana dijamin dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia menuding Israel sebagai pihak yang lebih dulu melancarkan agresi, sehingga Iran hanya menjalankan haknya untuk mempertahankan kedaulatan.
“Selama Iran diserang dan agresi masih terus berlanjut, tentu kami akan melanjutkan aksi bela diri terhadap negara kami,” tegasnya.
Lebih jauh, Boroujerdi menyebut serangan rudal Iran ke wilayah Israel bukan sekadar respons militer, melainkan juga simbol perlawanan terhadap penindasan. Ia menyebutnya sebagai “tamparan kepada Zionis” atas tindakannya terhadap rakyat Palestina dan pelanggaran hukum internasional.
“Iran bukan Gaza yang tidak memiliki kemampuan membela diri. Iran bukanlah negara yang tidak memiliki kekuatan. Kami negara kuat yang mampu memberikan pembalasan,” ujarnya.
Dubes Iran itu juga meminta komunitas internasional untuk tidak tinggal diam. Ia mengkritik keras pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel, termasuk serangan terhadap rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah di wilayah Palestina maupun Iran.
“Kami mendesak dunia internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, untuk segera bertindak terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Israel,” kata Boroujerdi.
Konflik antara Iran dan Israel semakin memanas dalam beberapa pekan terakhir, memunculkan kekhawatiran bahwa ketegangan dapat berubah menjadi konflik regional terbuka, terutama jika Teluk Persia—jalur vital perdagangan energi dunia—terseret ke dalam pusaran perang.
Pewarta: Syafri Yantoni
Editor : Masya Heri
COPYRIGHT © COVERPUBLIK 2025